Senin, 11 Agustus 2008

Ingin Memiliki Bisnis Sendiri Disini Tempatnya

anda ingin membina sebuah karier....
kebebasan waktu.........
kebebasan finansial...........
direspeki banyak orang...........
memiliki penghasilan yang eksponensial..........
kuncinya kerja keras dan kerja cerdas

pelajari situs kami :
www.k-link.com

setelah anda memahami profile dan systemnya berikut langkah-langkah untuk bergabung :
syarat bergabung :
1. memiliki ktp
2. investasi Rp 200.000 untuk ID card dan modal awal
3. rekening (bisa menyusul)

anda akan mendapatkan :
1. buku kerja
2. kaset bisnis
3. vcd company profile
4. 1 botol klorofil seharga 140.000

proses bergabung :
1. cari kantor terdekat (hubungi kami 085646609748 atau via email the_koka@yahoo.com)
2. gunakan EID 167805 (Yuliko) untuk mendaftar
3. mengisi aplikasi permohonan dari kantor.
4. serahkah aplikasi ke petugas dan anda sudah resmi menjalankan bisnis ini.

forum konsultasi :
1. yuliko 085646609748
2. the_koka@yahoo.com

kami akan membimbing dan mendampingi anda sampai berhasil.

SADAR KESEHATAN




kami akan membantu dan memberikan solusi untuk anda.

kesehatan adalah harta paling mahal didunia tetapi banyak orang yang kurang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.

sedia payung sebelum hujan

mencegah lebih baik dari pada mengobati

pendidikan kesehatan itu penting karena berpengaruh terhadap tindakan awal menangani dan mengenali setiap gejala penyakit. Hidup sehat sampai tua adalah impian semua orang tetapi kenyataanya hanya sedikit yang diusia tua menikmati hidup dengan tenang dan damai.

mari budayakan hidup sehat. no drug no alkhohol dan no yang lain heeeee

kunjungi www.k-link.com kami memiliki konsep kesehatan kelas dunia dan telah teruji.

apa yang anda tahu tentang MLM


Multi Level Marketing (MLM) adalah salah satu bentuk sistem penjualan langsung (direct selling) yang proses perpindahan produk terjadi dari suatu produsen (supplier) kepada suatu jaringan konsumen melalui sponsor. Dari Sponsor, member umumnya tidak dapat memperoleh produk secara langsung, melainkan perlu leader. Sistem ini dinamakan MLM, karena dalam operasionalnya ada “level” atau “jenjang” anggota dalam suatu jaringan dan ada berbagai “bonus” baik sebagai imbalan “prestasi” penjualan (omset) maupun imbalan mengembangkan jaringan. Pada umumnya “bonus” juga berjenjang. Anggota jaringan yang paling bawah levelnya harus “bekerja keras” untuk memperoleh kenaikan jenjang bonus. Anggota yang sudah mencapai tingkat tertentu juga harus bekerja keras mempertahankan dengan jalan “tutup poin” atau merekrut anggota baru sebanyak-banyaknya.
Di tengah kelesuan dan keterpurukan ekonomi nasional, datanglah sebuah sistem bisnis yang banyak menjanjikan dan keberhasilan serta menawarkan kekayaan dalam waktu singkat.Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Multi Level Marketing (MLM) atau Networking Marketing. Banyak orang yang bergabung kedalamnya, baik dari kalangan orang-orang awam ataupun dari kalangan penuntut ilmu, bahkan dari berita yang sampai kepada kami ada sebagian pondok pesantren yang mengembangkan sistem ini untuk pengembangan usaha pesantren.

Jumat, 01 Agustus 2008

Apa yang kamu Sombongkan?




Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan.


Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja , ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras.


Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya,"Apa yang sedang Anda lakukan?"


Sang Guru menjawab,


"Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.


Mereka pun tampak puas sekali.


Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan.


Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.


Di tingkat terbawah, sombong disebabkanoleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat dari pada orang lain.Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten,dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.


Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan,semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.


Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri ( self-confidence).


Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego disatu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup.


Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka).


Inilah akar dari segala permasalahan.Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.


Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.


Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akanlagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya.


Yang kini kita lihat adalah"tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah.


Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam.


Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?